LATAR DAERAH BERBASIS TRADISI LISAN DALAM PENULISAN KARYA SASTRA MODERN
Detail Produk
Ada tiga hal yang menarik dikaji dalam konteks ini yaitu: 1) bentuk tradisi lisan NTT sebagai latar daerah dalam karya sastra modern; 2) bagaimana sumber daya tradisi lisan yang terdapat dalam karya sastra dengan latar daerah di NTT; 3) bagaimana karya sastra dengan latar daerah berperan dalam pewarisan tradisi lisan di NTT. Tujuan kajian untuk menjawab ketiga rumusan masalah. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dan penelitian pustaka. Teori yang digunakan adalah teori tradisi lisan, teori struktural karya sastra, dan teori semiotik. Hasil yang akan dicapai adalah sebagai berikut. Latar daerah adalah tempat, waktu, dan situasi sosial budaya daerah tertentu yang mempengaruhi suasana kejiwaan tokoh yang dilukiskan dalam karya sastra. Latar daerah NTT dalam karya sastra adalah tempat, waktu, dan situasi sosial budaya daerah-daerah tertentu di NTT yang dilukiskan dalam karya sastra. Latar daerah dalam karya sastra modern berfungsi untuk pewarisan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi lisan. Ruang lingkupnya kearifan lokal sangat beragam, luas, dan komprehensif. Hal ini sesuai dengan sumber daya kearifan lokal yang tersimpan dalam tradisi lisan di daerah tertentu.
Fungsi latar daerah bagi pewarisan tradisi lisan dirumuskan sbb. Fungsi latar daerah bagi pewarisan nilai-nilai toleransi dan kedamaian. Fungsi latar daerah bagi pewarisan nilai-nilai sosial kemanusiaan. Fungsi latar daerah bagi pewarisan nilai-nilai lingkungan, budaya, dan Sejarah. Lingkungan alam dan budaya daerah-daerah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah sumber daya latar daerah dalam penulisan karya sastra yang inspiratif dan tiada akan pernah selesai. Karya sastra dalam bentuk puisi, cerpen, novel, drama pada umumnya menyajikan latar lingkungan alam dan budaya yang menarik dalam berbagai pewarsisan nilai. Keyakinan pada akar kultur kampung halaman. Kepercayaan tradisional seperti kampung adat, tradisi leva nua (perburuan ikan paus), serta pencarian identitas. Sejarah lokal seperti sejarah kolonialisasi dan dekolonialisasi, peramu dan tokoh masyarakat lokal, serta tradisi sopi, sunat, dan sifon.
Penelitian ini juga menghasikan sejumlah dokumen: 1) dokumen penelitian untuk pemberdayaan dan pewarisan tradisi lisan dalam konteks modern, serta bagaimana pewarisan tersebut berguna bagi perkembangan sastra sebagai dokumen sosial budaya; dan 2) dihasilkannya bahan dasar untuk penulisan buku bacaan tentang "Teori dan Metode Penulisan Karya Sastra Berbasis Tradisi Lisan.”