APRESIASI & KRITIK: Buat Penyair dan Cerpenis
Detail Produk
Copyright © Muchwardi Muchtar
Edisi pertama: Mei 2024
Sejarah menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo dapat dibagi dua, yaitu sejarah dalam arti objektif merupakan peristiwa atau kejadian yang tidak dapat terulang kembali, dan sejarah dalam arti subjektif adalah suatu kontruksi (bangunan) yang disusun oleh penulis sebagai satu uraian kisah dari rangkaian-rangkaian fakta yang berkaitan.
Buku ini dapat dikatakan bagian dari Sejarah Perjalanan Kesusastraan Indonesia yang ---tampaknya--- belum sempat dikumpulkan menjadi sebuah kesatuan guna dinikmati penikmat sastra di belakang hari.
Potret kesusasteraan ---berbentuk puisi dan cerita pendek--- di pelbagai media massa konvensional hari ini (2024), sebagai lahan pengembangan kreativitas penulis-penulis pemula kondisinya semakin memprihatinkan. Jangankan koran mingguan, tabloid atau buletin yang terbit berkala, bahkan media massa main stream saja yang (selama ini) kuat dalam manajemen, satu per satu menghapus rubrik puisi dan prosa (cerpen) dari halaman korannya. Bahkan “uang lelah” yang disebut honorarium, tidak ada lagi bagi penulis yang bersangkutan. Padahal di era maraknya media massa konvensional (pra internet dikenal di Indonesia, < 1995) mengirimkan karya tulis berupa puisi atau prosa ke koran mingguan atau majalah, jika dimuat di samping mempunyai rasa bangga, pun ada honorariumnya untuk in come bagi si penulisnya.
236 hal
Mei 2024